NASA Temukan Berlian Raksasa 5 Kali Ukuran Bumi di Angkasa
Jakarta – Badan Antariksa Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space Administration (NASA) menemukan objek ANGKARAJA antariksa dengan struktur mirip berlian raksasa. Menariknya, struktur berlian yang ditemukan baru-baru ini memiliki ukuran lima kali lebih besar dari bumi.
Melansir laman laman NASA pada Senin (14/04/2025), struktur ini diberi nama resmi PSR J1719-1438b. PSR J1719-1438 menjadi salah satu penemuan paling mencolok dalam eksplorasi antariksa terbaru.
PSR J1719-1438b diyakini merupakan sisa dari sebuah bintang yang lapisan luarnya telah dilucuti oleh bintang neutron besar. Bintang neutron besar juga berfungsi sebagai pulsar milidetik bagi PSR J1719-1438.
Setelah lapisan luarnya hilang, inti yang tersisa sebagian besar terdiri dari karbon padat serupa berlian. PSR J1719-1438b berjarak sekitar 4.000 tahun cahaya dari bumi, di konstelasi Serpens.
Sementara itu, pulsar milidetik PSR J1719-1438b berputar sangat cepat, sekitar 10.000 putaran per menit dan memancarkan sinyal radio yang sangat teratur. Para astronom memperkirakan bahwa PSR J1719-1438b terdiri hampir seluruhnya dari karbon dalam bentuk kristalin, yang membuatnya dijuluki sebagai Planet Berlian.
Massa PSR J1719-1438b sekitar 1,02 kali massa Jupiter, tetapi ukurannya jauh lebih kecil dari Jupiter, sehingga densitasnya sangat tinggi sekitar 23 kali lipat kepadatan air. PSR J1719-1438b mengorbit pulsar induknya dengan sangat dekat, menyelesaikan satu putaran penuh hanya dalam waktu 2 jam dan 10 menit.
Jarak orbitnya sangat pendek, yaitu hanya sekitar 600.000 kilometer, kurang dari dua kali jarak antara bumi dan Bulan. Karena kondisi ekstrim ini, tidak ada kemungkinan adanya kehidupan seperti di Bumi.
Namun, keberadaannya memberikan petunjuk penting bagi para ilmuwan tentang evolusi bintang biner dan nasib akhir bintang bermassa kecil. Penemuan ini merupakan terobosan dalam astrofisika karena menunjukkan bahwa objek yang tampak seperti planet bisa terbentuk dari sisa-sisa bintang yang telah berevolusi, terutama dalam sistem biner ekstrem.
Mengenal Pulsar
Pulsar adalah bintang neutron yang berputar dengan kecepatan sangat tinggi. Bintang ini menghasilkan medan magnet yang kuat dan memancarkan sinar radio dalam bentuk semburan yang teratur.
Semburan ini, bagaikan denyutan mercusuar. Menariknya semburan radio dari Pulsar dapat diamati oleh para astronom di Bumi menggunakan teleskop radio.
Dikutip dari laman Space pada Senin (14/04/2025), pulsar terbentuk ketika sebuah bintang masif kehabisan bahan bakarnya dan runtuh di bawah gravitasinya sendiri. Runtuhan ini menghasilkan ledakan supernova yang dahsyat.
Fenomena tersebut akan meninggalkan inti bintang yang sangat padat yang disebut bintang neutron. Bintang neutron ini berputar dengan sangat cepat, terkadang mencapai beberapa ratus putaran per detik, karena momentum sudutnya yang terkonsentrasi.
Pulsar memiliki kecepatan berputar yang cukup bervariasi. Beberapa pulsar dapat berputar dengan kecepatan hingga ratusan kali per detiknya.
Pulsar yang diberi nama PSR J1748–2446ad merupakan pulsar yang memiliki kecepatan berputar tercepat yang pernah tercatat. Pulsar ini dapat berputar dengan kecepatan hingga 716 HZ atau 716 kali per detik.
Medan magnet pada pulsar yang sangat kuat. Bahkan objek ini akan menyalurkan pancaran partikel di sepanjang kedua kutub magnetnya.
Pancaran partikel ini menghasilkan berkas cahaya yang sangat kuat pula. Umumnya medan magnet yang ada di pulsar tidak sejajar dengan sumbu putarannya, sehingga berkas partikel dan cahaya tersebut tersapu saat bintang berputar.
Pancaran cahaya tersebut saat melintasi garis pandang kita di Bumi akan terlihat seperti ‘berdenyut’ atau ‘berkedip’. Pulsar terlihat menyala dan mati saat cahayanya tersebut menyapu bumi.
Pulsar sistem ganda adalah sistem yang terdiri dari dua pulsar yang mengorbit satu sama lain. Sistem ini memberikan kesempatan unik untuk mempelajari sifat-sifat bintang neutron dan interaksinya satu sama lain.
Pulsar ganda juga dapat digunakan untuk menguji teori gravitasi dan mengukur jarak ke bintang-bintang neutron dengan presisi tinggi. Di antara banyak pulsar yang ada, terdapat satu yang istimewa karena lokasinya yang paling dekat dengan bumi, yaitu Pulsar PSR B1919+22.
Pulsar ini pertama kali ditemukan pada 1974 oleh para astronom Inggris menggunakan teleskop radio di Cambridge. Mereka mendeteksi sinyal pulsa radio yang aneh dan berulang.
Kemudian diidentifikasi berasal dari pulsar yang berjarak sekitar 22 tahun cahaya dari bumi.
Sumber : Kagajwale.com